Social Icons

Featured Posts

Jumat, 08 September 2017

Tempat Nongkrong Di Magetan

1.  COFFE SAVIER SARANGAN

Balik lagi ke tempat wisata kuliner Magetan. Kali ini yang akan mimin bahas adalah Savier yang lokasinya ada di Jl. Sarangan. Yap café tersebut emang ada di lereng gunung gaes, seru kan? Mimin ngga tau pasti kapan café tersebut dibangun, yang pasti sih belum lama. Tapi semenjak kemunculannya, café tersebut menarik semua wisatawan yang lewat gaes. Ngga heran sih soalnya tempatnya emang nyaman banget. Dari café tersebut kamu bisa ngeliat pemandangan Kota Magetan, hamparan kebun dan sawah para petani sayur.
(baca juga: kuliner tengah malam Madiun)
Spot Gazebo di Savier (sumber google search)


lesehan dalam cafe (sumber google search)
Ngga cuma itu gaes, pengunjung juga dimanjain dengan adanya beragam spot buat duduk. Missal nih kamu mau lesehan, atau mau di gazebo, atau duduk di kursi dengan design beragam tinggal pilih aja. Minusnya Cuma satu, harganya kurang ramah di kantong pelajar dan juga pengangguran :’). Tapi kalo mimin pribadi sih ya maklum, lha wong tempatnya di lereng gunung gitu. Restock bahannya kan butuh perjuangan :D.
Oke lanjut ke menunya, pertama kali ke sana sih ngga ada satupun menu yang bikin mimin tergoda.





2.  MBAH DJOE RESORT

Tempat ini terbaru di magetan, lokasinya sangat strategis, dan pas untuk tempat istirahat. pemandangan sangat bagus diusung dengan penataan yang tepat dan tersedia berbagai banyak menu makanan maupun camilan di sini dengan harga yang terjangkau.



3. MILK-J



Berkunjung ke Magetan, Jawa Timur, tidak ada salahnya mampir ke tempat tongkrongan asyik yang ada di Jalan Mongonsidi. Milky-J, namanya. Tempatnya tidak jauh dari SMA Negeri 1 Magetan. Bagi saya, kunjungan pertama ke Magetan memberikan kesan tersendiri. Selain kondisi yang super sepi, juga super minim hiburan. Namun, menemukan tempat seperti Milky-J, memberikan oase menyenangkan.
Awal memarkir motor, bangunan Milky-J tampak biasa saja. Namun, begitu masuk, pengunjung akan disuguhi dekorasi interior mengesankan. Klasik!

4.  KEDAI KOPI REFRESO
  Di kedai kopi yang berada di Komplek Griya Asri Selosari ini, terdapat menu-menu yang pastinya akan memanjakan lidah Anda.  Banyak sekali varian menu minuman kopi dan minuman segar lainnya.  Yang jelas, semuanya pasti khas dan bikin kita mau kembali lagi kesana.  Terdapat dua lantai yang bisa kita pilih di cafe yang berada di dekat dengan pusat kota ini.  Kita bisa memilih ngopi di lantai satu ataupun di lantai dua.  Semuanya mempunyai suasana yang bikin kita betah menghabiskan waktu di sana.

Spot Foto di Magetan

1.  JALAN RAYA SARANGAN
 Selain untuk jalan raya menghubungkan Magetan-Tawangmangu, jalan ini kerap dijadikan tempat untuk berfoto ria karena selain udara yang sejuk view nya juga sangat memanjakan untuk berfoto, terdapat pemandangan bukit-bukit serta pemandangan telaga wahyu yang alami.

2. RUMAH KAYU DESA WONOMULYO
Spot foto terbaru ini terdapat di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan, tempat ini lagi ngetren dan hits di daerah Magetan, selain rumah kayu yang unik dan di sukai oleh wisatawan lokal Magetan maupun luar Kota juga mempunyai udara yang sangat dingin dan sejuk karena terletak di perbukitan dan banyak sekali pepohonan yang sangat terawat oleh warga sekitar Desa Wonomulyo.


3.  WISATA TELAGA SARANGAN SAAT SURUT

Telaga Sarangan saat surut sangat ditunggu parawisatawan Magetan maupun luar Kota Magetan, karena saat surut Telaga Sarangan bisa di katakan pantai dadakan Telaga Sarangan,saat surut bisa menikmati hidangan sate kelinci dan sate ayam di pinggir Telaga Sarangan juga menikmati indahnya pemandangan alam yang sangat alami di Telaga Sarangan ini.

4.  JALAN TEMBUS SARANGAN - TAWANGMANGU
 Jalan ini berbeda dengan jalan yang lainnya, selain untuk mengakses jalan raya Sarangan-Tawangmangu,jalan ini kerap juga di jadikan view untuk berfoto para remaja maupun orang tua lokal maupun luar kota, karena selain akses jalan yang bagus, jalan ini di kelilingi hutan yang masih alami dan mempunyai udara yang sejuk karena banyak pepohonan yang rindang.

Kerajinan Khas Magetan

1.   SENTRA KERAJINAN KULIT 

Merupakan sentra industri yang tidak hanya menjadi kebanggaan Kelurahan Selosari namun sudah menjadi kebanggaan Kota Magetan bahkan Negara Indonesia. Hal ini di buktikan dengan melimpahnya pengunjung sentra industri kerajinan kulit ini di setiap hari libur. Kita menyaksikan begitu banyak kendaraan yang singgah di seputar wilayah sentra industri ini terutama pada saat liburan mulai dari sekedar mengagumi hingga sengaja berbelanja.
Bagi para pengunjung rasanya tak lengkap jika kunjungannya di Kota Magetan tak singgah di tempat ini. Tak hanya wistawan domestik namun wisatawan mancanegara seakan penasaran untuk dapat menikmati dan memiliki produk yang unggulan dari kota ini.
Berbagai jenis  produksinya antara lain tas, sepatu, sandal, ikat pinggang, jaket, topi, dan lain-lain. Bahan baku : kulit merah (kulit Sapi, kulit Domba, Kambing dan lain-lain). Hasil proses produksi : kulit box, kulit jok, kulit domba/kambing dan lain-lain, dapat sentra industri kulit di Jalan Sawo Kelurahan Selosari.
Kualitas produk kulit Magetan sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya pengunjung dan pedagang-pedagang yang mengambil produk dari wilayah ini untuk dipasarkan kembali di wilayah-wilayah kota lain , luar jawa, hingga mancanegara.
Selain dari pada itu dengan adanya sentra industri di wilayah selosari, secara tidak langsung ikut serta dalam mensukseskan program pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Dengan adanya sentra industri ini tentunya di setiap home industry yang meskipun terkesan sederhana cukup banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Bayangkan saja hamper 100% warga di Jalan Sawo Kelurahan Selosari rata rata memiliki usaha pembuatan kerajinan kulit. Belum lagi toko toko yang ada di sekitar wilayah tersebut tentu membutuhkan karyawan sebagai pramuniaga dan pengrajin.
Datang ke Magetan, menuju ke Selosari, mampir di jalan Sawo lalu nikmati, kagumi dan beli produk unggulan kami.

2.  KERAJINAN BATIK SIDOMUKTI
 Di perkampungan tersebut terdapat satu kelompok pengrajin batik yang bernama ” MUKTI RAHAYU “. Disamping rumah tersebut terlihat ibu-ibu yang sedang membatik. Mereka banyak mendapatkan pesanan dari sekolah, instansi ataupun dari daerah dari luar magetan. Perlu diketahui juga bahwa batik sidomukti ini juga sebagai seragam para PNS di lingkungan Kabupaten Magetan.

3.  ANYAM BAMBU

Sejumlah perajin anyaman bambu di Desa Sendang Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah daerah setempat sehingga sulit berkembang. 
     
Kepala Bidang Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan, Ari Kuncoro, Rabu, mengatakan, belum tersetuhnya bantuan para perajin anyaman tersebut karena belum adaya pengajuan pembinaan dari pemerintahan desa terkait.
     
"Belum adanya bantuan dari Pemkab Magetan karena selama ini tidak ada pengajuan dari para perajin," ujar Ari Kuncoro kepada wartawan.
     
Untuk itu, pihaknya mengaku siap memfasilitasi para perajin anyaman bambu di wilayah Magetan untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan agar dapat berkembang.
     
Menurut dia, pembinaan dan pelatihan dapat diberikan jika ada pengajuan ataupun sesuai hasil survei dari dinas. 
     
Untuk kasus ini, selain menunggu pengajuan, dinas juga berencana turun ke lapangan untuk menyurvei keberadaan perajin yang layak mendapatkan bantuan pembinaan.
     
"Pembinaan tersebut tidak hanya untuk perajin anyaman bambu, namun juga berlaku bagi semua perajin di berbagai bidang lainnya di Magetan," kata dia. 
     
Seperti diketahui, Kabupaten Magetan dikenal dengan kerajinan anyaman bambu dan kulitnya. Seperti di sentra kerajinan anyaman bambu di Sendang Agung, hampir semua penduduk Desa Sendang Agung membuat anyaman bambu menjadi besek dan caping untuk mendapatkan penghasilan.
     
Namun, akibat belum adanya pembinaan, model anyaman bambu yang dihasilkan warga desa tersebut statis dan tidak dapat mengikuti perkembangan pasar.
     
Diharapkan, dengan adanya bantuan pembinaan dari pemda setempat, kerajinan anyaman bambu di Magetan dapat berkembang, bersaing, dan banyak pesanan. Sehingga, berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi para perajinnya.

4.  KERJINAN GENTENG MAOSPATI
 
Desa Gulun dikenal dengan Sentra industri kerajinan genteng. Mayoritas penduduk desa Gulun bermata pencaharian sebagai pengrajin genteng, Kerajinan ini bernama Genteng Winong (mencakup 2 desa yaitu Desa Gulun dan Desa Tanjungsepreh). Kelompok terbesar kedua bermata pencaharian sebagai petani, sebagian kecil lainnya sebagai PNS, TNI/Polri, Guru dan wiraswasta.
Mengenai industry kerajinan genteng ini, Desa Gulun bisa di bilang sebagai leader untuk sektor industry ini. Karena sejak tahu 1920-an, industry ini mulai dikenal dimasyarakat desa ini. Tetapi mulai dikerjakan secara profesional sebagai bentuk usaha baku sekitar tahun 1970-an.
Di era 1990-an, industry genteng di dessa Gulun ini mulai menjadi primadona sebagai sektor usaha yang menjanjikan, bahkan di era itu banya desa-desa di sekitar yang ikut menggeluti bidang usaha ini. Tidak hanya itu, tingkat pengangguran nyaris tidak ada karena adanya industry genteng ini.
 

Kamis, 07 September 2017

Makanan Khas Magetan

1.  BAKSO GRANAT BARAT


Bakso Granat adalah bakso yang tidak biasa, karena bakso ini memiliki ukuran yang super jumbo dan hamir memenuhi mangkuk saat disajikan. Mungkin sekarang ini sudah banyak bakso dengan ukuran jumbo.
Akan tetapi seingetku bakso granat adalah yang mengawalinya. Sejak aku masih SMP dulu, sekitar tahun 2008 bakso granat di Barat ini cukup berjaya. Hampir setiap hari lokasi penjualan bakso di kec. Barat, kab. Magetan selalu penuh sesak dan pengunjungnya pun dari berbagai daerah.
Sekarang bakso Granat sudah punya banyak cabang di wilayah Magetan, Madiun dan Sragen. Tentang rasanya pun, silahkan buktikan sendiri sensasinya lebih dahsyat mana bakso Granat dengan Granat asli. hehehe

2.  TEPO TAHU
Tepo adalah makanan tradisional yang ada di Magetan, makanan ini sangat khas dan berbeda dengan daerah lainnya. Tepo ini dibuat dari lontong dengan campuran sayur seperti taoge, sayur bayam, kangkung, kubis dan lainnya.
Tidak ketinggalan, setiap tepo di Magetan selalu ada irisan tahu dan irisan tempenya, oleh karena itu sering kali disebut sebagai tepo tahu. Tepo ada yang dibumbui dengan sayur sambal (jangan sambel dengan santan) ada juga yang dibumbui dengan sambel pecel.
Pelengkapnya adalah ditambah kecap untuk tepo sayur sambal, ditambah dengan kerupuk. Tepo yang ditambah bumbu pecel, sering kali dinamai tepo pecel. Kalau sayurnya di campur biasa disebut tepo campur. Beberapa tepo di Magetan ada juga dikombinasikan dengan kikil sapi.

3.  AYAM BAKAR GANDU

Ayam panggang Bu Setu Gandu, sebutan ini cukup populer oleh masyarakat Magetan. Sebenarnya di Gandu tidak hanya Bu setu saja yang menjual ayam panggang. Banyak juga penjual-penjual lain yang sama seperti di tempat bu Setu, yaitu menyediakan tempat untuk lesehan di dalam rumahnya.
Di desa Gandu, kec. Karangrejo, Magetan ini adalah sentra ayam panggang yang sudah cukup ternama. Hampir setiap hari, lokasi ini selalu ramai dikunjungi. Apalagi waktu bulan puasa, jika tidak memesan tempat terlebih dahulu akan sulit untuk mendapatkan tempat untuk menikmati kuliner ayam panggang Gandu.
Ayam panggang yang disajikan ada ayam kampung asli dan ayam pedaging, disana ada bumbu spesial yang khas dengan cita rasa tersendiri. Nama ayam panggang gandu sangat populer, bahkan banyak para pejabat dan para menteri yang singgah di Magetan untuk menikmati ayam panggang Gandu bersama rombongan.

4. NASI PECEL

Ketika kita mendengar kata pecel, pasti yang terbayang pertama kali adalah Madiun. Yap, Madiun memang kota yang khas dengan sambel pecelnya hingga kota Madiun punya julukan kota pecel.
Namun di Magetan, pecel juga menjadi makanan yang sangat khas bagi masyarakat Magetan. Hampir disetiap sudut jalan di Magetan ada yang menjual nasi pecel.
Nasi pecel di Magetan tidak kalah enaknya lho dari Madiun, karena bisa dibilang Magetan dan Madiun memang satu rumpun dan satu wilayah.
Nasi pecel di Magetan ada yang disajikan dengan lauk kerupuk, peyek, tempe goreng, dengan telur dan ada juga yang disajikan dengan udang,  ikan lele atau ayam goreng.
Harga nasi pecel di Magetan masing sangat murah, untuk nasi pecel biasa dengan lauk tempe / kerupuk umumnya dijual seharga 3000 rupiah untuk satu porsinya.


 

Tempat Wisata di Magetan

 1.  TELAGA SARANGAN
Telaga Sarangan, juga dikenal sebagai Telaga Pasir, adalah telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 15 hingga 20 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Telaga Sarangan adalah obyek wisata andalan Kabupaten Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.
Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).
Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.
Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007.
Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).
Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.

2.  TELAGA WAHYU

Keberadaan Telaga Wahyu yang terletak di lereng Gunung Lawu, memang tak banyak diketahui orang. Nama Telaga Wahyu, seakan jauh tenggelam di bawah nama Telaga Sarangan yang telah menjadi objek wisata andalan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Telaga Wahyu terletak sekitar 3 kilometer ke arah timur dari Telaga Sarangan, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari Kota Magetan. Tepatnya di Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan. Jika berkendara dari arah Magetan menuju lereng Gunung Lawu, akan ditemui Telaga Wahyu terlebih dahulu sebelum Telaga Sarangan.
Telaga alam ini, selain memiliki pemandangan alam yang indah, juga menawarkan berbagai jenis ikan tawar yang menjadi surga dunia para wisatawan yang hobi memancing.
Untuk menuju kawasan Telaga Wahyu, dari Kota Magetan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi ke arah barat sejauh 16 kilometer. Memasuki Kecamatan Plaosan hingga masuk telaga, jalan yang ditempuh sangat menantang dengan tanjakan dan turunan yang tajam serta berkelok-kelok. Sesekali tampak lahan pertanian warga dan hutan pinus yang tumbuh rindang disepanjang jalan.

3.  MOJOSEMI FOREST PARK

Mojosemi Forest Park Merupakan Wahana Wisata Baru di Magetan tepatnya berada disebelah barat Telaga Sarangan
Keindahan panorama alam hutan Mojosemi Forest Park yang masih terjaga menjadikan inspirasi bagi kami untuk tetap menjaga dan melestarikannya.
Banyak jenis vegetasi tumbuh, selain Pinus (Pinus sp), Juga ada Puspa (Schima Wallichii), Jamuju (Podocarpus Imbricatus), Ekaliptus (Eucalypthus sp) dan tegakan yang lain.
Mojosemi Forest Park menawarkan sebuah pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan dengan adanya Glamour Camping, Camping Ground, Air Terjun Tirto Mojo, OutBound, Flying Fox, Skywalk, ATV, High Rope Adventure, Ekaliptus Resto & cafe, Airsoftgun Zone, Archery Zone, dan masih banyak lagi yang lain.
Mojosemi Forest Park dapat menampung lebih dari 1000 orang, dengan adanya beberapa tempat fasiltas umum lainnya, Parkir yang luas, Toilet, Mushola, Aula atau tempat pertemuan dan juga Pusat Oleh – Oleh Khas Magetan.
Akses menuju Mojosemi Forest Park sangat mudah dijangkau dengan berbagai fasilitas transportasi umum maupun pribadi, di Jalan Tembus Sarangan yaitu terletak diantara Cemoro Sewu dan Telaga Sarangan Magetan.
Jadi Jangan sia –siakan waktu anda berada di Magetan dengan berkunjung di Mojosemi Forest Park.
Kami sangat menanti kehadiran anda menikmati keindahan Alam Mojosemi Forest Park.


4.  AIR TERJUN TIRTOSARI
 Letak air terjun Tirtosari ada di Ngluweng, Ngancar, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Sayangnya medan untuk mencapai lokasi wisata cukup sulit sehingga membutuhkan perjuangan. Berjalan kaki sekitar 1 km bisa dibilang cukup melelahkan, pengunjung harus mempersiapkan diri sebelum berniat pergi kesana.

Deretan perkebunan warga dan hutan pinus yang kehijauan benar-benar menyejukkan mata. Banyak spot yang bisa dijadikan tempat mengambil foto, cocok buat wisatawan yang suka photography atau sekedar berselfie.

Sampai di dekat air terjun perjuangan belum berakhir, wisatawan harus menaiki puluhan anak tangga agar bisa melihat keindahan dari air terjun Tirtosari dari dekat. Perjuangan menuju Tirtosari memang membuat kita berkeringat namun jika dibandingkan air terjun lain, bisa dibilang lebih mudah.

Air terjun Tirtasari Magetan memiliki ketinggian sekitar 50 meter yang diapit oleh beton yang diperuntukkan sebagai tangga naik turun para pengunjung. Lelahnya perjalanan pasti terbayar dengan pemandangan alami dari air terjun yang tersembunyi ini.

Terlihat unsur alami bercampur dengan sentuhan modern menciptakan keindahan yang beda dari air terjun lain. Biarlah gambar di bawah ini yang menjelaskan cantiknya ciptaan Tuhan, Air Terjun Tirtosari Sarangan.
Disarankan kesana ketika musim hujan sampai kemarau awal agar debit airnya banyak sehingga aliran air lebih deras dengan suara gemuruh air yang lebih cetar. Selain itu tumbuhan sekitar juga lebih hijau menambah kesan alami.

Saat ini tempat wisata air Terjun Tirtosari sudah dikembangkan dengan cukup baik, terlihat dari banyaknya fasilitas pendukung seperti masjid, toilet dan berbagai permainan outbound. Ada juga bumi perkemahan yang lokasinya tidak jauh dari air terjun.

Setelah berjalan kaki cukup jauh pastinya banyak wisatawan yang lelah dan lapar. Tidak perlu khawatir karena sudah ada warung-warung yang menjual jajanan dan makanan khas Sarangan seperti sate kelinci, jagung bakar dll.

5.  AIR TERJUN PUNDAK KIWO
   Tak jauh dari Telaga Pasir atau lebih dikenal Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, yakni sekitar tiga kilometer ada rangkaian air terjun yang memiliki pemandangan indah. Air terjun Pundak Kiwo namanya. Air terjun ini terletak di desa Ngancar, Kecamatan Plaosan. Air terjun ini terletak pada ketinggian 1.476 m dpl.

Banyak akses menuju lokasi ini namun lebih mudah jika melintasi desa Ngerong. Jika dari arah Magetan,  sebelum pertigaan ke arah Telaga Sarangan ada papan petunjuk sebelah kiri jalan ke arah Air Terjun Pundak Kiwo. Dari pertigaan ini menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer untuk sampai ke pintu masuk lokasi yang dituju.

Jika membawa kendaraan pribadi bisa dititipkan ke rumah warga setempat. Dan jika baru pertama kali mengunjungi tempat ini sebaiknya menggunakan jasa pemandu untuk menuju lokasi air tejun.


Perjalanan menuju lokasi ini harus ditempuh dengan jalan kaki sepanjang 1,5 kilometer dengan kondisi jalan setapak yang terjal.  Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disambut dengan pemandangan perkebunan sayur milik warga. Aroma sejuknya udara pegunungan begitu terasa di tempat ini. Apalagi separuh perjalanan akan dijumpai hutan pinus.

Baru menempuh perjalanan sekitar 500 meter, pengunjung akan menjumpai air terjun Watu Ondo yang merupakan air terjun pertama dari rangkaian ketiga air terjun yang berada di obyek wisata ini. Air terjun ini tak terlalu tinggi, yakni air yang mengalir pada bebatuan yang menyerupai tangga. Tak heran jika disebut air terjun Watu Ondo.

Setelah puas menikmati indahnya air terjun Watu Ondo, melanjutkan perjalanan lagi menuju air terjun yang kedua yaitu air terjun Jarakan. Perjalanan menuju ke air terjun ini mulai menanjak melintasi hutan pinus mengikuti jalan bertanah yang sering dilewati oleh penduduk desa untuk mencari kayu.

Air Terjun Jarakan terletak sekitar 100 meter di atas Air Terjun Watu Ondo dengan ketinggian air terjun sekitar 35 meter. Sayangnya jika kemarau air terjun ini mengering.

Sebelum perjalanan menuju ke air terjun Pundak Kiwo ada bekas sendang. Dulunya disebut Sendang Air Banyumas yang mengalir air bercampur pasir yang berkelip menyerupai emas, sehingga dinamakan Banyumas. Namun pada musim kemarau debit air yang mengalir di Sendang ini agak berkurang sehingga butiran pasir yang menyerupai emas jarang ditemui. Dan kini sendang ini hilang tak berbekas.

Sebelum melanjutkan perjalanan lagi menuju ke air terjun Pundak terdapat sebuah situs yang disebut Prasasti Watu Ongko yang dipercaya sebagai petilasan Eyang Ongko Wijoyo. Konon situs itu disebut-sebut peninggalan Zaman Majapahit berupa batu tertulis yang masih dipelihara oleh masyarakat dan dijadikan tempat ritual pada saat-saat tertentu.

Setelah perjalanan sampai di jalan tangga berbatu, mulai terdengar suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar 45 meter ke dasar bebatuan, itulah yang dinamakan air terjun Pundak Kiwo.

Air Terjun Pundak Kiwo teletak di bagian paling atas rangkaian air terjun di desa Ngancar dan merupakan air terjun paling tinggi. Karakteristik air terjun ini mirip dengan Watu Ondo, yakni tebingnya terdiri dari batu andesit yang berundak-undak.

“Dinamakan pundak Kiwo karena air terjun ini berada di sebelah kiri lereng gunung Lawu,”ujar Warsito, warga sekitar.

Ada mitos yang dipercayai oleh penduduk sekitar, mereka percaya jika ada orang yang menggotong kayu dari air terjun ini dengan menggunakan pundak kanan maka orang tersebut tidak akan kuat sampai ke tujuan. Kayu harus di pindah di bahu sebelah kiri (Pundak Kiwo) agar aman dan selamat sampai tujuan.

Legenda yang berkembang di masyarakat adalah dulu di kawasan ini pernah ada seseorang yang disebut mbah guru Petung atau Ki Demang Singowijoyo. Mbah Guru Petung disebut-sebut sempat menguasai wilayah Gunung Sidoramping.

Konon, dulu Ki Demang Singo diperintahkan pamannya, Ki Ageng Bancolono, yang bermukim di Dukuh Cemorosewu, untuk membuat sebuah telaga demi kemakmuran masa depan. Untuk mengisi telaga itu, Ki Demang Singo mengalirkan air dari curahan yang berada di Gunung Pundak Kiwo, salah satu anak Gunung Sidoramping.

 
Blogger Templates