Kamis, 07 September 2017

Tempat Wisata di Magetan

 1.  TELAGA SARANGAN
Telaga Sarangan, juga dikenal sebagai Telaga Pasir, adalah telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 15 hingga 20 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Telaga Sarangan adalah obyek wisata andalan Kabupaten Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.
Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).
Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.
Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007.
Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).
Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.

2.  TELAGA WAHYU

Keberadaan Telaga Wahyu yang terletak di lereng Gunung Lawu, memang tak banyak diketahui orang. Nama Telaga Wahyu, seakan jauh tenggelam di bawah nama Telaga Sarangan yang telah menjadi objek wisata andalan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Telaga Wahyu terletak sekitar 3 kilometer ke arah timur dari Telaga Sarangan, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari Kota Magetan. Tepatnya di Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan. Jika berkendara dari arah Magetan menuju lereng Gunung Lawu, akan ditemui Telaga Wahyu terlebih dahulu sebelum Telaga Sarangan.
Telaga alam ini, selain memiliki pemandangan alam yang indah, juga menawarkan berbagai jenis ikan tawar yang menjadi surga dunia para wisatawan yang hobi memancing.
Untuk menuju kawasan Telaga Wahyu, dari Kota Magetan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi ke arah barat sejauh 16 kilometer. Memasuki Kecamatan Plaosan hingga masuk telaga, jalan yang ditempuh sangat menantang dengan tanjakan dan turunan yang tajam serta berkelok-kelok. Sesekali tampak lahan pertanian warga dan hutan pinus yang tumbuh rindang disepanjang jalan.

3.  MOJOSEMI FOREST PARK

Mojosemi Forest Park Merupakan Wahana Wisata Baru di Magetan tepatnya berada disebelah barat Telaga Sarangan
Keindahan panorama alam hutan Mojosemi Forest Park yang masih terjaga menjadikan inspirasi bagi kami untuk tetap menjaga dan melestarikannya.
Banyak jenis vegetasi tumbuh, selain Pinus (Pinus sp), Juga ada Puspa (Schima Wallichii), Jamuju (Podocarpus Imbricatus), Ekaliptus (Eucalypthus sp) dan tegakan yang lain.
Mojosemi Forest Park menawarkan sebuah pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan dengan adanya Glamour Camping, Camping Ground, Air Terjun Tirto Mojo, OutBound, Flying Fox, Skywalk, ATV, High Rope Adventure, Ekaliptus Resto & cafe, Airsoftgun Zone, Archery Zone, dan masih banyak lagi yang lain.
Mojosemi Forest Park dapat menampung lebih dari 1000 orang, dengan adanya beberapa tempat fasiltas umum lainnya, Parkir yang luas, Toilet, Mushola, Aula atau tempat pertemuan dan juga Pusat Oleh – Oleh Khas Magetan.
Akses menuju Mojosemi Forest Park sangat mudah dijangkau dengan berbagai fasilitas transportasi umum maupun pribadi, di Jalan Tembus Sarangan yaitu terletak diantara Cemoro Sewu dan Telaga Sarangan Magetan.
Jadi Jangan sia –siakan waktu anda berada di Magetan dengan berkunjung di Mojosemi Forest Park.
Kami sangat menanti kehadiran anda menikmati keindahan Alam Mojosemi Forest Park.


4.  AIR TERJUN TIRTOSARI
 Letak air terjun Tirtosari ada di Ngluweng, Ngancar, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Sayangnya medan untuk mencapai lokasi wisata cukup sulit sehingga membutuhkan perjuangan. Berjalan kaki sekitar 1 km bisa dibilang cukup melelahkan, pengunjung harus mempersiapkan diri sebelum berniat pergi kesana.

Deretan perkebunan warga dan hutan pinus yang kehijauan benar-benar menyejukkan mata. Banyak spot yang bisa dijadikan tempat mengambil foto, cocok buat wisatawan yang suka photography atau sekedar berselfie.

Sampai di dekat air terjun perjuangan belum berakhir, wisatawan harus menaiki puluhan anak tangga agar bisa melihat keindahan dari air terjun Tirtosari dari dekat. Perjuangan menuju Tirtosari memang membuat kita berkeringat namun jika dibandingkan air terjun lain, bisa dibilang lebih mudah.

Air terjun Tirtasari Magetan memiliki ketinggian sekitar 50 meter yang diapit oleh beton yang diperuntukkan sebagai tangga naik turun para pengunjung. Lelahnya perjalanan pasti terbayar dengan pemandangan alami dari air terjun yang tersembunyi ini.

Terlihat unsur alami bercampur dengan sentuhan modern menciptakan keindahan yang beda dari air terjun lain. Biarlah gambar di bawah ini yang menjelaskan cantiknya ciptaan Tuhan, Air Terjun Tirtosari Sarangan.
Disarankan kesana ketika musim hujan sampai kemarau awal agar debit airnya banyak sehingga aliran air lebih deras dengan suara gemuruh air yang lebih cetar. Selain itu tumbuhan sekitar juga lebih hijau menambah kesan alami.

Saat ini tempat wisata air Terjun Tirtosari sudah dikembangkan dengan cukup baik, terlihat dari banyaknya fasilitas pendukung seperti masjid, toilet dan berbagai permainan outbound. Ada juga bumi perkemahan yang lokasinya tidak jauh dari air terjun.

Setelah berjalan kaki cukup jauh pastinya banyak wisatawan yang lelah dan lapar. Tidak perlu khawatir karena sudah ada warung-warung yang menjual jajanan dan makanan khas Sarangan seperti sate kelinci, jagung bakar dll.

5.  AIR TERJUN PUNDAK KIWO
   Tak jauh dari Telaga Pasir atau lebih dikenal Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, yakni sekitar tiga kilometer ada rangkaian air terjun yang memiliki pemandangan indah. Air terjun Pundak Kiwo namanya. Air terjun ini terletak di desa Ngancar, Kecamatan Plaosan. Air terjun ini terletak pada ketinggian 1.476 m dpl.

Banyak akses menuju lokasi ini namun lebih mudah jika melintasi desa Ngerong. Jika dari arah Magetan,  sebelum pertigaan ke arah Telaga Sarangan ada papan petunjuk sebelah kiri jalan ke arah Air Terjun Pundak Kiwo. Dari pertigaan ini menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer untuk sampai ke pintu masuk lokasi yang dituju.

Jika membawa kendaraan pribadi bisa dititipkan ke rumah warga setempat. Dan jika baru pertama kali mengunjungi tempat ini sebaiknya menggunakan jasa pemandu untuk menuju lokasi air tejun.


Perjalanan menuju lokasi ini harus ditempuh dengan jalan kaki sepanjang 1,5 kilometer dengan kondisi jalan setapak yang terjal.  Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disambut dengan pemandangan perkebunan sayur milik warga. Aroma sejuknya udara pegunungan begitu terasa di tempat ini. Apalagi separuh perjalanan akan dijumpai hutan pinus.

Baru menempuh perjalanan sekitar 500 meter, pengunjung akan menjumpai air terjun Watu Ondo yang merupakan air terjun pertama dari rangkaian ketiga air terjun yang berada di obyek wisata ini. Air terjun ini tak terlalu tinggi, yakni air yang mengalir pada bebatuan yang menyerupai tangga. Tak heran jika disebut air terjun Watu Ondo.

Setelah puas menikmati indahnya air terjun Watu Ondo, melanjutkan perjalanan lagi menuju air terjun yang kedua yaitu air terjun Jarakan. Perjalanan menuju ke air terjun ini mulai menanjak melintasi hutan pinus mengikuti jalan bertanah yang sering dilewati oleh penduduk desa untuk mencari kayu.

Air Terjun Jarakan terletak sekitar 100 meter di atas Air Terjun Watu Ondo dengan ketinggian air terjun sekitar 35 meter. Sayangnya jika kemarau air terjun ini mengering.

Sebelum perjalanan menuju ke air terjun Pundak Kiwo ada bekas sendang. Dulunya disebut Sendang Air Banyumas yang mengalir air bercampur pasir yang berkelip menyerupai emas, sehingga dinamakan Banyumas. Namun pada musim kemarau debit air yang mengalir di Sendang ini agak berkurang sehingga butiran pasir yang menyerupai emas jarang ditemui. Dan kini sendang ini hilang tak berbekas.

Sebelum melanjutkan perjalanan lagi menuju ke air terjun Pundak terdapat sebuah situs yang disebut Prasasti Watu Ongko yang dipercaya sebagai petilasan Eyang Ongko Wijoyo. Konon situs itu disebut-sebut peninggalan Zaman Majapahit berupa batu tertulis yang masih dipelihara oleh masyarakat dan dijadikan tempat ritual pada saat-saat tertentu.

Setelah perjalanan sampai di jalan tangga berbatu, mulai terdengar suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar 45 meter ke dasar bebatuan, itulah yang dinamakan air terjun Pundak Kiwo.

Air Terjun Pundak Kiwo teletak di bagian paling atas rangkaian air terjun di desa Ngancar dan merupakan air terjun paling tinggi. Karakteristik air terjun ini mirip dengan Watu Ondo, yakni tebingnya terdiri dari batu andesit yang berundak-undak.

“Dinamakan pundak Kiwo karena air terjun ini berada di sebelah kiri lereng gunung Lawu,”ujar Warsito, warga sekitar.

Ada mitos yang dipercayai oleh penduduk sekitar, mereka percaya jika ada orang yang menggotong kayu dari air terjun ini dengan menggunakan pundak kanan maka orang tersebut tidak akan kuat sampai ke tujuan. Kayu harus di pindah di bahu sebelah kiri (Pundak Kiwo) agar aman dan selamat sampai tujuan.

Legenda yang berkembang di masyarakat adalah dulu di kawasan ini pernah ada seseorang yang disebut mbah guru Petung atau Ki Demang Singowijoyo. Mbah Guru Petung disebut-sebut sempat menguasai wilayah Gunung Sidoramping.

Konon, dulu Ki Demang Singo diperintahkan pamannya, Ki Ageng Bancolono, yang bermukim di Dukuh Cemorosewu, untuk membuat sebuah telaga demi kemakmuran masa depan. Untuk mengisi telaga itu, Ki Demang Singo mengalirkan air dari curahan yang berada di Gunung Pundak Kiwo, salah satu anak Gunung Sidoramping.

1 komentar:

  1. What is the Best Casinos in Las Vegas? - Casino Sites
    Las Vegas casinos 승인전화없는 사이트 provide a 축구 중계 해외 사이트 유니 88 variety of slots games, so be sure to 하하 포커 check 사설토토 out some of our best slots and casino sites in Las 윈벳 Vegas for the most

    BalasHapus

 
Blogger Templates