Jumat, 08 September 2017

Kerajinan Khas Magetan

1.   SENTRA KERAJINAN KULIT 

Merupakan sentra industri yang tidak hanya menjadi kebanggaan Kelurahan Selosari namun sudah menjadi kebanggaan Kota Magetan bahkan Negara Indonesia. Hal ini di buktikan dengan melimpahnya pengunjung sentra industri kerajinan kulit ini di setiap hari libur. Kita menyaksikan begitu banyak kendaraan yang singgah di seputar wilayah sentra industri ini terutama pada saat liburan mulai dari sekedar mengagumi hingga sengaja berbelanja.
Bagi para pengunjung rasanya tak lengkap jika kunjungannya di Kota Magetan tak singgah di tempat ini. Tak hanya wistawan domestik namun wisatawan mancanegara seakan penasaran untuk dapat menikmati dan memiliki produk yang unggulan dari kota ini.
Berbagai jenis  produksinya antara lain tas, sepatu, sandal, ikat pinggang, jaket, topi, dan lain-lain. Bahan baku : kulit merah (kulit Sapi, kulit Domba, Kambing dan lain-lain). Hasil proses produksi : kulit box, kulit jok, kulit domba/kambing dan lain-lain, dapat sentra industri kulit di Jalan Sawo Kelurahan Selosari.
Kualitas produk kulit Magetan sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya pengunjung dan pedagang-pedagang yang mengambil produk dari wilayah ini untuk dipasarkan kembali di wilayah-wilayah kota lain , luar jawa, hingga mancanegara.
Selain dari pada itu dengan adanya sentra industri di wilayah selosari, secara tidak langsung ikut serta dalam mensukseskan program pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Dengan adanya sentra industri ini tentunya di setiap home industry yang meskipun terkesan sederhana cukup banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Bayangkan saja hamper 100% warga di Jalan Sawo Kelurahan Selosari rata rata memiliki usaha pembuatan kerajinan kulit. Belum lagi toko toko yang ada di sekitar wilayah tersebut tentu membutuhkan karyawan sebagai pramuniaga dan pengrajin.
Datang ke Magetan, menuju ke Selosari, mampir di jalan Sawo lalu nikmati, kagumi dan beli produk unggulan kami.

2.  KERAJINAN BATIK SIDOMUKTI
 Di perkampungan tersebut terdapat satu kelompok pengrajin batik yang bernama ” MUKTI RAHAYU “. Disamping rumah tersebut terlihat ibu-ibu yang sedang membatik. Mereka banyak mendapatkan pesanan dari sekolah, instansi ataupun dari daerah dari luar magetan. Perlu diketahui juga bahwa batik sidomukti ini juga sebagai seragam para PNS di lingkungan Kabupaten Magetan.

3.  ANYAM BAMBU

Sejumlah perajin anyaman bambu di Desa Sendang Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah daerah setempat sehingga sulit berkembang. 
     
Kepala Bidang Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan, Ari Kuncoro, Rabu, mengatakan, belum tersetuhnya bantuan para perajin anyaman tersebut karena belum adaya pengajuan pembinaan dari pemerintahan desa terkait.
     
"Belum adanya bantuan dari Pemkab Magetan karena selama ini tidak ada pengajuan dari para perajin," ujar Ari Kuncoro kepada wartawan.
     
Untuk itu, pihaknya mengaku siap memfasilitasi para perajin anyaman bambu di wilayah Magetan untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan agar dapat berkembang.
     
Menurut dia, pembinaan dan pelatihan dapat diberikan jika ada pengajuan ataupun sesuai hasil survei dari dinas. 
     
Untuk kasus ini, selain menunggu pengajuan, dinas juga berencana turun ke lapangan untuk menyurvei keberadaan perajin yang layak mendapatkan bantuan pembinaan.
     
"Pembinaan tersebut tidak hanya untuk perajin anyaman bambu, namun juga berlaku bagi semua perajin di berbagai bidang lainnya di Magetan," kata dia. 
     
Seperti diketahui, Kabupaten Magetan dikenal dengan kerajinan anyaman bambu dan kulitnya. Seperti di sentra kerajinan anyaman bambu di Sendang Agung, hampir semua penduduk Desa Sendang Agung membuat anyaman bambu menjadi besek dan caping untuk mendapatkan penghasilan.
     
Namun, akibat belum adanya pembinaan, model anyaman bambu yang dihasilkan warga desa tersebut statis dan tidak dapat mengikuti perkembangan pasar.
     
Diharapkan, dengan adanya bantuan pembinaan dari pemda setempat, kerajinan anyaman bambu di Magetan dapat berkembang, bersaing, dan banyak pesanan. Sehingga, berdampak pula pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi para perajinnya.

4.  KERJINAN GENTENG MAOSPATI
 
Desa Gulun dikenal dengan Sentra industri kerajinan genteng. Mayoritas penduduk desa Gulun bermata pencaharian sebagai pengrajin genteng, Kerajinan ini bernama Genteng Winong (mencakup 2 desa yaitu Desa Gulun dan Desa Tanjungsepreh). Kelompok terbesar kedua bermata pencaharian sebagai petani, sebagian kecil lainnya sebagai PNS, TNI/Polri, Guru dan wiraswasta.
Mengenai industry kerajinan genteng ini, Desa Gulun bisa di bilang sebagai leader untuk sektor industry ini. Karena sejak tahu 1920-an, industry ini mulai dikenal dimasyarakat desa ini. Tetapi mulai dikerjakan secara profesional sebagai bentuk usaha baku sekitar tahun 1970-an.
Di era 1990-an, industry genteng di dessa Gulun ini mulai menjadi primadona sebagai sektor usaha yang menjanjikan, bahkan di era itu banya desa-desa di sekitar yang ikut menggeluti bidang usaha ini. Tidak hanya itu, tingkat pengangguran nyaris tidak ada karena adanya industry genteng ini.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates